Judul
: Autumn in My Heart
Penulis
: Novi Dwi Etsanto
Penerbit
:
CV Jejak (Jejak Publisher)
Jumlah
Halaman : 247 halaman
ISBN:
978-602-5455-62-9
Genre
: Fiksi – Romance
Harga
Resmi : Rp. 60.000,-
Sinopsis
:
merupakan bagian terumit dengan berbagai ketidakmungkinan.
Mengapa harus ada rasa dalam pertemuan, jika akhirnya tidak untuk diungkapkan?
Mengapa harus ada rindu dalam kalbu, jika akhirnya tidak untuk bertemu?
Wahai, bukankah seharusnya aku tak menangis atas sesuatu yang
sebenarnya suci?
Bagaimana mungkin mencintaimu seterluka ini?
Bagaimana mungkin mencintaimu semenderita ini?
Dan bagaimana mungkin pula mencintaimu merupakan bagian yang tak dapat kuhentikan?”
Ini adalah kisah tentang masa lalu yang kelam.
Tentang cinta yang dikhianati.
Tentang seseorang yang seharusnya dibenci.
Tentang rasa yang seharusnya hilang.
Tentang seseorang yang seharusnya tak boleh dicintai.
Tentang kehilangan dan menemukan.
My
Review :
“Dalam hidup, tidak ada
yang lebih menyakitkan daripada ketika kau dianggap asing oleh seseorang yang
masih kau cintai.”
Novel “Autumn in My
Heart” bercerita tentang seorang gadis bernama Samantha Joicelyn Orlando yang
harus membuang jauh rencana indah untuk menikah dengan Kyle Routh Bryan yang
notabane adalah kekasihnya, tatkala pria tersebut mengkhianati cintanya dan
memilih akan menikahi model Internasional, Alexandra Reese Goulding. Keadaan
semakin rumit ketika aktor terkenal, Jace Warren Davonte, muncul dalam
kehidupan Sam dan menyatakan pada media bahwa gadis itu adalah kekasihnya.
Ketika Sam dan Jace
mulai menyadari cinta yang tumbuh di dalam hati mereka, Jace mengalami insiden
kecelakaan pesawat yang membuatnya mengidap selective amnesia. Ia tidak mampu
mengingat segala hal yang berhubungan dengan Sam dan menganggap gadis itu
asing. Siapa sangka, sosok yang telah lama hilang dalam kehidupan Jace kembali
muncul dan mengacaukan perasaannya. Alexa memanfaatkan amnesia yang dialami
Jace untuk kembali memenangkan hatinya. Ia ingin menguasai hati Kyle dan Jace
sekaligus. Lalu, bagaimana dengan perasaan Sam ? Lantas, apa yang akan terjadi
kemudian ? Apakah sejarah kelam akan kembali terulang ?
Mungkin ini bukan tema
yang baru lagi dan beberapa kali ditemukan tema semacam ini di beberapa buku. Namun
yang membuat buku ini menarik adalah kesan selama membacanya. Kita akan disuguhi quotes yang menyentuh hati
setiap pergantian bab/chapter. Kita juga dibawa merasakan suasana empat musim
di kota New York. Penulis menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami meskipun
terkesan sedikit agak kaku. POV menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun
cerita lebih banyak terpusat pada Sam dan Jace sebagai tokoh utama. Alur yang
disajikan cukup smooth, linier dan teratur dengan cerita yang ringan tanpa
konflik batin yang pelik. Namun, yang menjadi nilai minus adalah masih adanya
beberapa typo dalam buku ini. Selebihnya sudah cukup bagus.
Novel ini sangat
direkomendasikan untuk dibaca berhubung pesannya yang dalam coba dituturkan
penulis lewat perjuangan cinta antara Sam dan Jace. Keduanya adalah representasi
orang-orang yang tengah jatuh hati, namun terlampau sulit menyatakan cinta
karena belum memahami perasaannya sendiri.